Jangan terlalu banyak berasumsi negatif tentang berbagai hal karena secara tak langsung justru bisa mengganggu pikiran Anda mengambil keputusan. |
Sebagai seorang pebisnis, Anda seringkali harus mengambil keputusan
besar dan mampu memberi jalan keluar bagi permasalahan yang dihadapi.
Selain mempertimbangkan dengan matang efek dari keputusan yang Anda
buat,
menurut Dorie Clark, CEO Clark Strategic Communications dan penulis buku What's Next?: The Art of Reinventing Your Personal Brand, ada tiga hal yang harus diperhatikan sebelum mengambil keputusan untuk kesuksesan bisnis Anda.
1. Belajar dari kasus nyata
Orang cenderung mempelajari segala sesuatu, dan menyelesaikannya dengan bantuan teori-teori yang dipelajari. Tidak salah sih, namun teori kadang tak relevan dengan kondisi yang dihadapi. Sebaiknya, belajarlah dari pengalaman atau kasus-kasus yang sebelumnya pernah terjadi, lalu pelajari setiap kemungkinan penyelesaiannya.
menurut Dorie Clark, CEO Clark Strategic Communications dan penulis buku What's Next?: The Art of Reinventing Your Personal Brand, ada tiga hal yang harus diperhatikan sebelum mengambil keputusan untuk kesuksesan bisnis Anda.
1. Belajar dari kasus nyata
Orang cenderung mempelajari segala sesuatu, dan menyelesaikannya dengan bantuan teori-teori yang dipelajari. Tidak salah sih, namun teori kadang tak relevan dengan kondisi yang dihadapi. Sebaiknya, belajarlah dari pengalaman atau kasus-kasus yang sebelumnya pernah terjadi, lalu pelajari setiap kemungkinan penyelesaiannya.
Michael Schrage, penulis buku Serious Play: How the World's Best Companies Simulate to Innovate, mengatakan,
"Jangan belajar terlalu berlebihan, belajarlah secukupnya sehingga kita
bisa membangun model bisnis yang nyata, berguna dan bermanfaat, serta
belajar dari pengalaman untuk menyelesaikan permasalahan. Pengalaman ini
akan membuat Anda belajar lebih jauh, bertarget, mengambil keputusan,
serta menyelesaikan masalah dengan lebih relevan dari semua hal yang
pernah Ada pelajari dari teori."
2. Jangan terlalu banyak berasumsi
Ketika menghadapi masalah, orang lalu kerap berasumsi mengenai penyebab dan keputusan yang akan diambil. "Ketika asumsi menjadi sebuah ideologi, biasanya bisnis Anda akan kacau. Lebih baik, atur diri agar tidak terlalu berasumsi, karena sebenarnya dengan berasumsi Anda tidak jujur pada diri sendiri," tukasnya.
2. Jangan terlalu banyak berasumsi
Ketika menghadapi masalah, orang lalu kerap berasumsi mengenai penyebab dan keputusan yang akan diambil. "Ketika asumsi menjadi sebuah ideologi, biasanya bisnis Anda akan kacau. Lebih baik, atur diri agar tidak terlalu berasumsi, karena sebenarnya dengan berasumsi Anda tidak jujur pada diri sendiri," tukasnya.
Tanpa Anda sadari, asumsi mengarah
pada hal-hal yang negatif. Ketika hal-hal negatif ini mulai ada di
pikiran, secara tak langsung Anda akan terpengaruh saat mengambil
keputusan, tanpa memperhitungkan risikonya. Berpikirlah jernih dan
jangan terlalu banyak berasumsi negatif. (kompas.com)
3. Hadapi dengan jujur
Ketika menghadapi masalah yang cukup pelik, banyak pebisnis yang mencoba untuk mengingkari dan menganggap remeh masalah tersebut. Hindari sikap menganggap remeh suatu masalah, dan hindari juga sikap mengingkarinya. Kenali masalah Anda, dan hadapi dengan jujur. "Ini bukan hanya masalah kognisi dan kecerdasan, melainkan juga keberanian dan karakter, serta kemauan untuk melihat kebenaran," tukasnya.
3. Hadapi dengan jujur
Ketika menghadapi masalah yang cukup pelik, banyak pebisnis yang mencoba untuk mengingkari dan menganggap remeh masalah tersebut. Hindari sikap menganggap remeh suatu masalah, dan hindari juga sikap mengingkarinya. Kenali masalah Anda, dan hadapi dengan jujur. "Ini bukan hanya masalah kognisi dan kecerdasan, melainkan juga keberanian dan karakter, serta kemauan untuk melihat kebenaran," tukasnya.
Sumber : Forbes